Sejarah di Jawa Tengah: Dari Mataram Kuno hingga Masa Kini
Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sangat kaya akan warisan sejarah dan budaya.
Sejak masa kerajaan-kerajaan kuno hingga era modern, wilayah ini menjadi saksi berbagai peristiwa penting yang membentuk identitas bangsa. Dari berdirinya kerajaan Mataram Kuno, kemegahan Candi Borobudur, hingga pusat kekuasaan kolonial dan perkembangan sosial-politik masa kini, Jawa Tengah menyimpan jejak sejarah yang luar biasa.
ALL ABOUT JAWA TENGAH akan menelusuri warisan sejarah yang membentang panjang di provinsi ini, serta bagaimana pengaruhnya masih terasa hingga hari ini.

Awal Peradaban
Perjalanan sejarah Jawa Tengah dimulai pada abad ke-8 dengan kemunculan Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini menjadi pusat kekuasaan Hindu-Buddha yang melahirkan banyak karya monumental. Berpusat di wilayah Kedu dan Prambanan, Mataram Kuno menjadi simbol awal kemegahan peradaban Jawa.
Dinasti Sanjaya dan Syailendra silih berganti memimpin kerajaan ini, masing-masing dengan ciri khas arsitektur dan kepercayaan yang berbeda, namun saling melengkapi warisan budaya Jawa.
Candi Borobudur dan Prambanan
Kedua candi ini adalah warisan dunia yang berasal dari masa Mataram Kuno. Candi Borobudur, yang dibangun oleh Dinasti Syailendra, merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan simbol spiritualitas serta kecanggihan teknik pembangunan di masa lampau.
Sementara Candi Prambanan, karya Dinasti Sanjaya, adalah kompleks candi Hindu yang memperlihatkan keindahan seni ukir Jawa. Kedua candi ini menjadi penanda penting dalam sejarah arsitektur dan religi di Indonesia.
Perpindahan Kekuasaan dan Lahirnya Mataram Islam
Setelah kemunduran Mataram Kuno, wilayah Jawa Tengah tetap menjadi pusat kekuasaan penting. Pada abad ke-16, Mataram Islam muncul dengan pusat di Kotagede, Yogyakarta (saat itu masih dalam kawasan kekuasaan Mataram).
Kerajaan ini menjadi kekuatan besar di Jawa, menggabungkan warisan budaya Jawa Kuno dengan ajaran Islam. Sultan Agung, sebagai penguasa terbesar Mataram Islam, terkenal karena usahanya menyatukan tanah Jawa dan menolak kekuasaan VOC.
Dukung Timnas Indonesia, Ayo nonton GRATIS pertandingan Timnas Garuda, Segera DOWNLOAD APLIKASI SHOTSGOAL
Pengaruh Kolonial Belanda di Tanah Jawa
Kedatangan VOC dan kemudian pemerintahan kolonial Belanda membawa perubahan besar di Jawa Tengah. Kota-kota seperti Semarang, Magelang, dan Solo menjadi pusat administrasi, perdagangan, dan pendidikan.
Peninggalan era kolonial masih bisa ditemui dalam bentuk bangunan bergaya Eropa, benteng, stasiun kereta, dan jalan-jalan yang menghubungkan kota-kota besar. Masa ini juga ditandai oleh munculnya perlawanan rakyat, seperti Perang Diponegoro yang berpusat di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
Peran Jawa Tengah dalam Pergerakan Nasional
Lahirnya organisasi-organisasi seperti Sarekat Islam dan Budi Utomo, serta tokoh-tokoh penting seperti Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangoenkoesoemo, menandai semangat kebangkitan nasional yang kuat.
Kota-kota seperti Solo dan Semarang menjadi titik penting dalam penyebaran ide nasionalisme dan pendidikan rakyat pada awal abad ke-20.
Baca Juga: Nikmati Sensasi Pedas Manis Sate Kere, Kuliner Legendaris Solo
Masa Kemerdekaan dan Dinamika Politik Lokal
Setelah kemerdekaan, Jawa Tengah menjadi wilayah yang strategis dalam membangun Indonesia modern. Gubernur pertama Jawa Tengah, Wongsonegoro, memainkan peran penting dalam menstabilkan situasi pasca-kemerdekaan.
Selain itu, Solo dan Yogyakarta menjadi wilayah penting dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama saat Yogyakarta sempat menjadi ibu kota negara. Dinamika politik lokal berkembang pesat, seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap demokrasi dan pembangunan daerah.
Jawa Tengah Masa Kini
Kini, Jawa Tengah menjadi provinsi yang berkembang pesat di bidang pendidikan, pariwisata, dan industri. Kota Semarang sebagai ibu kota provinsi tumbuh menjadi pusat ekonomi, sementara kota-kota lain seperti Solo, Magelang, dan Kudus tetap mempertahankan identitas budayanya.
Upaya pelestarian situs-situs sejarah terus dilakukan melalui revitalisasi cagar budaya dan promosi wisata sejarah. Meski zaman terus berubah, Jawa Tengah tetap menjaga akar sejarahnya sebagai bagian penting dari perjalanan bangsa Indonesia.
Jejak sejarah Jawa Tengah membentang dari era Mataram Kuno hingga masa modern, memperlihatkan betapa pentingnya wilayah ini dalam membentuk karakter dan identitas Indonesia.
Dengan kekayaan budaya, warisan arsitektur, serta semangat perjuangan rakyatnya, Jawa Tengah menjadi contoh bagaimana sejarah bisa hidup berdampingan dengan kemajuan. Menjelajahi Jawa Tengah bukan hanya mengenang masa lalu, tetapi juga belajar memahami fondasi bangsa yang kuat untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.
Dapatkan informasi menarik lainnya mengenai Jawa Tengah hanya di ALL ABOUT JAWA TENGAH.
Sumber Gambar:
- Gambar pertama dari travel.kompas.com
- Gambar kedua dari theconversation.com