Candi Borobudur, Simbol Kejayaan dan Sejarah yang Diakui Dunia

bagikan

Candi Borobudur adalah salah satu keajaiban arsitektur dan sejarah yang paling terkenal di dunia, terletak di Pulau Jawa, Indonesia.

Candi Borobudur, Simbol Kejayaan dan Sejarah yang Diakui Dunia

Sebagai candi Buddha terbesar dan terindah, Borobudur tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah panjang masyarakat Indonesia, tetapi juga simbol kejayaan budaya dan spiritualitas yang diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.​ ALL ABOUT JAWA TENGAH akan mengeksplorasi perjalanan sejarah, arsitektur, simbolisme, penemuan kembali, dan tantangan pelestarian yang dihadapi oleh Candi Borobudur.

Sejarah dan Asal Usul Candi Borobudur

Candi Borobudur dibangun pada abad ke-9 selama pemerintahan Dinasti Sailendra, yang dikenal sebagai penyebar agama Buddha Mahayana di Jawa. Candi ini diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 800 M dan selesai sekitar tahun 825 M.

Meskipun tidak ada catatan tertulis yang jelas mengenai waktu dan tujuan pembangunan candi, berbagai prasasti dan penelitian arkeologis memberikan petunjuk signifikan tentang proses konstruksi dan tujuan religiusnya.

Pengaruh Budaya dan Agama, arsitektur Candi Borobudur mencerminkan perpaduan antara tradisi lokal dan ajaran Buddha. Struktur dan desain candi menggambarkan nilai-nilai spiritual dan kosmologis yang sangat mendalam, menunjukkan bahwa selama periode ini, masyarakat Jawa sangat terpengaruh oleh budaya India dan pengajaran Buddha.

Peran Dinasti Sailendra, dinasti Sailendra merupakan penguasa yang memerintah kawasan Mataram di Jawa Tengah dan dikenal sebagai patron utama pembangunan candi. Mereka mendukung pembelajaran agama, seni, dan arsitektur, yang berkontribusi pada kemunculan banyak candi dan monumen bersejarah di wilayah tersebut. Selain Borobudur, candi-candi lain seperti Prambanan juga dibangun seiring dengan waktu yang sama.

Arsitektur yang Menakjubkan

Arsitektur Candi Borobudur adalah kombinasi luar biasa antara desain yang rumit dan penggunaan simbolisme yang dalam. Candi ini dibangun dalam bentuk stupa raksasa dan terdiri dari sembilan platform, di mana enam di antaranya berbentuk persegi dan tiga berbentuk melingkar.

Satu fitur kunci adalah struktur teras yang memandu pengunjung dalam perjalanan spiritual menuju pencapaian pencerahan, diantaranya adalah:

  • Penggambaran Tiga Alam: Candi Borobudur dibagi menjadi tiga tingkat yang mencerminkan kosmologi Buddha
  • Kamadhatu: Alam keinginan yang dilambangkan oleh dasar candi, dihiasi dengan relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari di dunia.
  • Rupadhatu: Alam bentuk, yang terdiri dari lima teras persegi yang melambangkan transisi dari dunia fisik ke dunia spiritual.
  • Arupadhatu: Alam tanpa bentuk, yang ditunjukkan oleh tiga platform melingkar di puncak candi, diakhiri dengan stupa besar yang melambangkan tempat pencerahan.
  • Relief Mengisahkan Ajaran: Relief di dinding Borobudur terkenal dengan kumpulan gambarnya yang melambangkan kisah-kisah penting dalam ajaran Buddha, termasuk cerita-cerita tentang kehidupan Buddha dan ajarannya. Ada sekitar 2.672 relief yang menghiasi dinding candi, menciptakan pengalaman visual yang menakjubkan bagi para peziarah dan pengunjung.

Simbolisme di Dalam Candi

Candi Borobudur dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai simbol perjalanan spiritual umat Buddha menuju pencerahan. Dalam konteks kosmologi Buddha, setiap elemen dalam candi memiliki makna yang dalam. Mendaki menuju pencerahan, para peziarah diharuskan melakukan perjalanan melingkar (circumambulation).

Searah jarum jam saat mendaki candi, yang melambangkan perjalanan menuju pencerahan dan pembebasan dari ilusi duniawi. Proses ini mengajak para pengunjung untuk memahami setiap tahapan pencapaian spiritual. Konektivitas antara dunia, arsitektur Borobudur menggambarkan hubungan antara dunia fisik dan spiritual.

Desainnya yang menyerupai gunung suci adalah wujud pengkhianatan masyarakat Jawa akan nilai-nilai leluhur yang kombinasi dengan ajaran agama Buddha, menandakan bahwa pencarian spiritual tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga sebagai penghormatan kepada nenek moyang.

Baca Juga: Tradisi Upacara Brobosan di Jawa Tengah!

Pengabadian dan Penemuan Kembali

Pengabadian dan Penemuan Kembali

Setelah dibangun, Borobudur mengalami masa-masa kealpaan yang lama. Pada abad ke-14, sementara kekuasaan kerajaan Hindu mulai berkurang dan masyarakat beralih ke agama Islam, candi ini ditinggalkan dan terlupakan di bawah lapisan abu vulkanik dan vegetasi hutan.

Penemuan Candi oleh Raffles, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur Inggris yang menjabat di Jawa. Ia didorong oleh laporan masyarakat lokal mengenai candi yang terpendam. Penemuan ini memicu minat terhadap pelestarian dan penelitian lebih lanjut.

Proyek restorasi besar, setelah penemuan kembali, Borobudur menjalani beberapa proyek restorasi. Yang terbesar berlangsung antara tahun 1975 dan 1982 dengan dukungan UNESCO. Proyek ini melibatkan lebih dari satu juta batu yang dibongkar dan dipasang kembali, memperbaiki sistem drainase, serta menjaga elemen asli dari candi.

Signifikansi Global dan Warisan Dunia

Candi Borobudur diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991, menekankan nilai sejarah dan budaya yang tak ternilai serta perlunya pelestarian warisan ini untuk generasi mendatang.

Tempat ziarah bagi Umat Buddha, Borobudur tetap menjadi tempat ziarah penting bagi umat Buddha. Terutama saat perayaan Vesak, di mana ribuan peziarah berkumpul untuk merayakan lahirnya Buddha. Sebagai pusat spiritual, Borobudur mengundang perhatian internasional untuk pelestarian dan pendidikan budaya.

Daya tarik wisata, selain menjadi situs religi, Borobudur juga merupakan salah satu daya tarik wisata utama di Indonesia. Dengan jutaan pengunjung setiap tahunnya, candi ini berkontribusi pada ekonomi lokal dan kesadaran budaya di masyarakat.

Tantangan dalam Pelestarian Candi

Meskipun Candi Borobudur mengalami rehabilitasi yang sukses, berbagai tantangan tetap ada dalam upaya pelestariannya. Beberapa tantangan ini termasuk dampak dari pariwisata massal dan perubahan iklim.

Dampak Pariwisata: Peningkatan jumlah pengunjung kerap menyebabkan kerusakan fisik pada struktur candi. Upaya pengelolaan dan perlindungan yang lebih baik diperlukan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas pengunjung yang tidak teratur.

Perubahan Iklim: Candi Borobudur juga terancam oleh perubahan iklim. Terutama risiko yang berhubungan dengan aktivitas vulkanik dari Gunung Merapi yang berdekatan. Pengendalian lingkungan yang ketat dan strategi adaptasi diperlukan untuk melindungi situs ini dari kerusakan lebih lanjut.

Masa Depan Candi Borobudur

Masa depan Candi Borobudur bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat lokal, dan organisasi internasional dalam menjaga dan melestarikan situs ini. Melalui keterlibatan masyarakat dan pendekatan berkelanjutan, Borobudur dapat terus berfungsi sebagai pusat pendidikan dan keagamaan yang menginspirasi.

  • Pendidikan dan Keterlibatan Masyarakat: Program pendidikan yang menekankan pelestarian warisan budaya lokal, serta pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab, akan membantu menjamin bahwa generasi mendatang memahami dan menghargai nilai budaya Borobudur.
  • Strategi Pelestarian Berkelanjutan: Melalui pengembangan strategi pelestarian yang berkelanjutan dan inklusif, serta mendorong pembangunan ekonomi lokal, candi ini diharapkan akan terus berkembang sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga melestarikan warisan budaya.

Kesimpulan

Candi Borobudur adalah simbol kejayaan dan warisan budaya yang kuat, yang menyatukan sejarah, arsitektur, dan spiritualitas. Pelestarian dan pemeliharaan candi ini tidak hanya penting bagi masyarakat Indonesia. Tetapi juga bagi seluruh dunia, sebagai pengingat akan kekayaan sejarah dan budaya manusia.

Investasi dalam pendidikan, pelestarian lingkungan, dan keterlibatan komunitas adalah kunci untuk menjamin keberlanjutan dan relevansi Candi Borobudur di masa yang akan datang. Buat kalian yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai sejarah, budaya, dan agama, hingga perkembanganya sampai sekarang, kalian bisa kunjungin kami di CERITA ‘YOO.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *