Jejak Sejarah Candi Borobudur, Peninggalan Warisan Termegah Indonesia
Candi Borobudur adalah salah satu jejak sejarah keajaiban dunia yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Sebagai candi Buddha terbesar di dunia, Borobudur tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional tetapi juga warisan budaya yang diakui secara internasional. Artikel ALL ABOUT JAWA TENGAH ini akan mengulas jejak sejarah Candi Borobudur, mulai dari pembangunannya, penemuan kembali, hingga pemugaran dan pengakuan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Pembangunan Candi Borobudur
Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, sekitar abad ke-8 hingga ke-9 Masehi. Menurut para ahli, candi ini didirikan oleh Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra, yang memerintah sekitar tahun 775-850 Masehi. Pembangunan candi ini diperkirakan memakan waktu lebih dari 75 tahun dan melibatkan ribuan pekerja.
Borobudur dibangun dengan menggunakan batu andesit yang diambil dari sungai-sungai di sekitar wilayah tersebut. Struktur candi ini terdiri dari sembilan platform bertingkat, enam platform berbentuk bujur sangkar di bagian bawah dan tiga platform berbentuk lingkaran di bagian atas. Di puncak candi terdapat sebuah stupa utama yang dikelilingi oleh 72 stupa berlubang, masing-masing berisi arca Buddha.
Desain arsitektur Borobudur mencerminkan konsep kosmologi Buddha Mahayana. Candi ini dibagi menjadi tiga tingkatan yang melambangkan tiga dunia dalam ajaran Buddha: Kamadhatu (dunia keinginan), Rupadhatu (dunia bentuk), dan Arupadhatu (dunia tanpa bentuk). Relief-relief yang menghiasi dinding candi menggambarkan berbagai cerita dari kehidupan Buddha dan ajaran-ajarannya.
Penemuan Kembali dan Pemugaran
Setelah berabad-abad terlupakan dan tertutup oleh abu vulkanik serta vegetasi, Candi Borobudur ditemukan kembali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris di Jawa. Raffles menerima laporan tentang adanya sebuah candi besar yang tersembunyi di hutan dekat Desa Bumisegoro, Magelang. Ia kemudian mengutus insinyur Belanda, H.C. Cornelius, untuk membersihkan dan meneliti situs tersebut.
Pemugaran pertama Borobudur dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1907-1911 di bawah pimpinan Theodoor van Erp, seorang insinyur militer Belanda. Pemugaran ini bertujuan untuk memperbaiki struktur candi yang rusak dan membersihkan relief-relief yang tertutup oleh lumut dan tanah. Namun, pemugaran ini belum sepenuhnya menyelamatkan Borobudur dari kerusakan lebih lanjut.
Pada tahun 1973, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan UNESCO meluncurkan proyek pemugaran besar-besaran untuk menyelamatkan Borobudur. Proyek ini berlangsung selama sepuluh tahun dan melibatkan lebih dari 600 pekerja serta ahli dari berbagai negara. Pemugaran ini berhasil memperkuat struktur candi dan melindungi relief-relief dari kerusakan lebih lanjut. Pada tahun 1991, Candi Borobudur resmi diakui sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO.
Baca Juga: Watu Langit Jogja Coffee, Tempat Ngopi di Jogja yang Miliki Pemandangan Menawan
Makna dan Fungsi Candi Borobudur
Candi Borobudur memiliki makna religius dan filosofis yang mendalam. Sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha, Borobudur digunakan untuk meditasi dan ritual keagamaan. Struktur candi yang megah dan relief-relief yang indah menggambarkan perjalanan spiritual menuju pencerahan. Setiap tingkatan candi melambangkan tahap-tahap dalam perjalanan tersebut, dari dunia keinginan hingga mencapai nirwana.
Selain sebagai tempat ibadah, Borobudur juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Relief-relief yang menghiasi dinding candi tidak hanya menggambarkan cerita-cerita dari kehidupan Buddha, tetapi juga berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa pada masa itu. Relief-relief ini memberikan wawasan tentang seni, budaya, dan teknologi yang berkembang pada masa Dinasti Syailendra.
Borobudur Sebagai Destinasi Wisata
Saat ini, Candi Borobudur menjadi salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia. Setiap tahun, jutaan wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk mengagumi keindahan dan keagungan candi ini. Borobudur juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai acara budaya dan keagamaan, seperti perayaan Waisak yang dihadiri oleh umat Buddha dari seluruh dunia.
Untuk menjaga kelestarian Borobudur, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai langkah konservasi dan pengelolaan. Salah satunya adalah pembatasan jumlah pengunjung yang dapat naik ke puncak candi setiap harinya. Selain itu, pengunjung juga diwajibkan untuk mengenakan sandal khusus untuk melindungi batu-batu candi dari keausan.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya pemugaran dan konservasi, Candi Borobudur masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam, seperti gempa bumi dan erosi. Selain itu, peningkatan jumlah wisatawan juga dapat menyebabkan keausan pada struktur candi.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan berbagai organisasi internasional terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi konservasi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan teknologi digital untuk memantau kondisi candi dan mendeteksi kerusakan sejak dini. Selain itu, edukasi dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian Borobudur juga terus ditingkatkan melalui berbagai program dan kampanye.
Kesimpulan
Candi Borobudur adalah salah satu peninggalan warisan budaya termegah di Indonesia yang memiliki nilai jejak sejarah, religius, dan filosofis yang mendalam. Dari pembangunannya pada masa Dinasti Syailendra hingga pengakuannya sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, Borobudur telah melalui perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan upaya pelestarian. Sebagai simbol kebanggaan nasional dan destinasi wisata internasional, Borobudur terus menarik perhatian dan kekaguman dari berbagai penjuru dunia.
Sekian informasi yang kami berikan kepada kalian tentang jejak sejarah Candi Borobudur. Jika anda tertarik dengan penjelasan yang kami berikan, maka kunjungi juga kami tentang penjelasan yang lainnya hanya dengan klik link storyups.com.